Langsung ke konten utama

Postingan

BUKAN JODOHNYA

haiii aku kembali masih dengan status yang sama, bahkan perasaanku lebih buruk dari yg sebelumnya saat ini aku sempat membukakan hatiku pada seorang pria yang benar benar bisa membuatku nyaman dan sangat merasa dihargai walau aku dan dia saling berjauhan dan benar benar sangat jauh. harusnya bukan penghalang bukan jika keseriusan itu benar benar ada, aahh seandainyaa ini bukan hanya sekedar mimpi dimana yang aku sempat berfikir bahwasanya jika aku menikah dengannya aku akan pindah kekota dan mengikut dia dan aku juga bisa meninggalkan segala kenangan buruk tentangku dikotaku sekarang dan memulai hidup yang baru ditempat yang baru juga. namun gaes ternyata itu hanya wacana doang dalam topik pembicaraan kami selama ini dikarenakan dia tidak bisa mencintaiku seperti aku mencintai dia pula. aku udah terbuka dengan dia dalam segala hal namun entah kenapa dia malah menganggapku sebagai seorang adik baginyaa, aku akui aku yang terbawa dalam perasaan karena disetiap kali dia memberikan perhati
Postingan terbaru

Bosenan

kalian tau ga? kadang aku tuh bosen dengan kehidupanku namun setelah aku minum chatime kesukaanku hari ku kembali ceria lagi entah kenaapaa setelahnya kesedihankan seakan berlalu tapi percayalah aku type orang yang sangat gampang sedih dan merasakan keterpurukan yang terlalu dalam

Jangan Tanya Aku Siapa

Entah apa sebabnya, aku harus memilih jalan seperti ini. Memilih untuk bebas dan kemanapun yang ku sukaa. Cukup bahagia dengan keadaanku saat ini tanpa harus dimiliki dan memiliki seorang kekasih, namun jauh dari lubuk hatiku yang terdalam aku merasa kesepian ketika aku hanya berdiam diri dan menikmati waktuku hanya sendiri yaaah terkadang juga ku habiskan waktuku bersama teman-temanku yang saat ini cukup membuatkuu sedikit berbeda dari sebelumnyaa. Ocaa dan Vionaaa (nama ini hanya nama malam mereka dan tentunya aku juga punya nama yang ketika ditanya dan diajak berkenalan oleh orang asing aku akan jawab bahwa namaku Sisca), yap!! Mereka dua temanku yang selalu mengajakku pergi ke club dan party dibeberapa tempat club yang mengundang kami untuk datang. Saat pertama kali aku menginjakkan kakiku ketempat itu, entah kenapa aku tidak kaget dan merasa aneh mendengar dentuman bass musik bergenre Remix and Jungle Dutch yang sangat kencang ditelingaku. Jujur, aku sangat sukaa sebab jantungk

Guruku Suamiku

Part I Terik matahari yang begitu menyengat kulit tubuh tak lagi dihiraukan oleh banyak orang dengan kesibukan kegiatan berbelanja dipasar. Pasar Sabtu salah satu pasar tradisional yang hanya ada sekali dalam seminggu didesaku maka keramaian yang begitu padat hingga membuatku mengumpat didalam hati karena kerap berkali-kali aku terhimpit dan kakiku terinjak oleh orang yang berlalu lalang dan aku ingin segera cepat untuk pulang kerumah. Akhirnya ku tarik nafasku yang begitu dalam dan ku lepaskan dengan perlahan, terlihat senyuman kecil dibibirku terlepas dari sesaknya keramaian serta kebisingan yang silih berganti. Sesampainya dirumah segera aku membantu Mama untuk membenahi barang belanjaannya. Ku lirik jam didinding sudah menunjukkan jam 13.30 Wib, aku menuju kamarku dan mengambil handuk untuk mandi karena tepat pada jam 14.00 Wib aku akan mengikuti Les Agama digereja karena disekolahku tidak ada yang mengajar pelajaran Agama Kristen. Namaku Rianda biasa di panggil den

Berapa Lama Lagi?

Ku lirik jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 16.30 wib. Aku membenahi berkas yang berserakan di meja kerjaku. Namaku Tika, saat ini usiaku memasuki yang ke 24 tahun dan aku bekerja di salah satu kantor swasta, dan kerja kantoran adalah salah satu cita-citaku di saat aku duduk di bangku SMA. Aku sudah bekerja selama 3 tahun. Tiga tahun bagiku waktu yang sangat cepat, karena sampai saat ini aku masih sendiri. Ya, kesendirian yang cukup lama. Namun bukan berarti kesendirian ini menjadi alasan untuk tidak bahagia walau sejujurnya sangat menyedihkan.      Berhubung tempat kerja dengan rumah kontrakanku tidak terlalu jauh, cukup dengan berjalan kaki saja dan tidak perlu mengeluarkan biaya transport selesai berbenah aku langsung pulang.  Kurang lebih dari 10 menit aku berjalan akhirnya sampai ke kontrakanku. Seperti biasa, setelah pulang ngantor aku pasti akan tidur untuk melepas penat dan kejenuhan setelah seharian penuh dikantor dengan pekerjaan yang tidak pernah berhenti datang.

Cinta Tidak Harus Memiliki

Ku dekap erat tubuhnya, seakan tidak ingin melepaskannya sendiri dalam kesedihan yang begitu dalam. Ingin ku tepis air mata yang jatuh di pipi lembutnya, namun aku enggan tidak pantas rasanya aku melakukan itu padanya. "Kamu jangan sedih lagi ya, kamu harus ikhlas menerima semua ini. Aku tahu ini memang berat" ku coba untuk menenangkan nya "Aku tidak tahu harus berbuat apa kak, ini sungguh berat dan aku tidak percaya dia akan pergi secepat ini dan meninggalkanku sendiri" jawabnya sambil terus menangis "Jangan berputus asa gitu Na, Mikhael juga tidak punya keinginan untuk pergi secepat ini dan meninggalkan orang yang dia sayang" Namun, Ratna hanya bisa terus menangis di pelukanku. Sungguh, kehilangan cinta sejati yang sangat sulit diterima oleh siapapun bahkan jika aku kehilangan Ratna wanita yang sangat ku cinta dalam diam selama ini juga tidak akan rela dan ikhlas. Melihatnya terluka membuat hati ini terasa sangat tersiksa. Setelah Ratna sele

Ketulusan Cinta berbalaskan Dusta

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, setelah sekian lama ku lalui dengan kesendirian ini akhirnya berujung dengan sebuah kebahagiaan yang teramat dalam. Kerinduan ini datang disaat kita jauh dan akan bertemu pada waktu yang tepat. Aku memiliki kekasih yang saat ini bekerja diluar kota, namanya Roy. Kita berpacaran sudah satu setengah tahun, dan aku masih kuliah disalah satu universitas di kota tempat aku tinggal saat ini, selama itu hubungan kami berjalan baik-baik saja walaupun terkadang ada pertentangan kecil sering terjadi namun tidak mengakhiri hubungan ini hingga saat ini masih terus bersama.  Dering handphone dengan nada panggil dari sebuah lagu Segenggam Harapan membuatku terlepas dari lamunan ini, segera aku melihat panggilan masuk datang dari kekasihku Roy yang ku tunggu-tunggu sejak saat tadi. "Halo, kamu udah sampai?" tanyaku "Iya hallo udah, ini aku udah diluar. Kamu dimana din?" Ingin rasanya aku loncat kegirangan, namun melih